Senin, 24 April 2017

Andai Bisa Memilih

Menjadi seorang ayah tentunya menjadi berkah tersendiri dengan beban yang begitu berat. Terkadang seorang ayah hanya memikirkan orang lain tanpa memikirkan dirinya. Dia tidak pernah menghiraukan rasa lelahnya, rasa sakitnya, maupun perihnya kehidupan. Yang terlintas dibenaknya bagaimana mengayomi keluarga disekelilingnya dengan seadil mungkin. Berusaha berusaha bersikap adil/sama/tidak membeda-bedakan terhadap Istri, anak, orang tua, mertua, kakak, adik, saudara ipar, maupun saudara lainnya dengan berbagai tekanan yang menggelayuti tentunya. 
Apapun yang dirasakan dimakannya sendiri karena dalam prinsipnya jangan pernah berbagi kesedihan tapi berbagilah kebahagiaan. Tak ada keluh kesah yang dia utarakan kepada siapapun karena keluh kesah hanya akan menambah bebannya, 
Andai bisa memilih ketika sebelum dilahirkan dan tahu akan menjadi seorang ayah aku akan meminta dilahirkan dikeluarga yang berkecukupan karena beban seorang ayah menapkahi keluarganya.

Andai aku bisa memilih sebelum dilahirkan dan tahu akan menjadi seorang ayah aku akan memilih dilahirkan dikeluarga yang mampu mencipatakan seorang ayah yang kuat mandiri dan bisa mencari nafkah yang banyak.
Andai bisa mimilih aku akan memilih memutar waktu untuk mempersiapkan diri lebih siap lagi menjalani pahitnya kehidupan ini.
Andai bisa memilih aku akan memilih supaya bisa menjadi orang yang kuat dan tega terhadap orang lain. 
Andai bisa memilih aku akan memilih aku akan menjadi orang yang tak memiliki jiwa sosial dan mampu hidup dalam kesendirian yang gelap.
semua tu hanya berandai saja, karena kehidupan sudah berjalan sejauh ini. yang kuharapkan hanya sekedar hanya harapan karena tak mungkin semua itu bisa terjadi. 
Aku hanya seorang ayah yang susah payah menafkahi keluarga bahkan aku dianggap tak mampu manafkahi keluarga.
Aku hanya seorang ayah yang lemah dan tak mampu berbuat banyak tuk manafkahi keluarga sehingga apapun yang kulakukan selalu salah dan tak bernilai.
Aku hanya seorang ayah yang hanya mampu menikmati kepahitan hidup ini dan tak mampu tuk keluar dari kepahitan hidup ini.
Aku hanya seorang ayah yang tak tega jika aku berprilaku keras, hatiku lemah tak mampu berontak dengan segala fitnah hidup yang mencekik.
Aku hanya seorang ayah yang hanya bisa menangis ketika kehidupanku terkurung oleh kesendirian.
entah apa yang harus dilakukan karena dalam kehidupan ini sepertinya tak ada pilihan bagiku. Aku hanya bisa mengjalani kehidupan ini dengan skenario yang orang lain tekankan dengan resiko jika membankang aku digantung, jika mengikutinya aku dipenggal.

2 komentar:

  1. Menjadi ayah yang baik adalah ayah yang percaya ia mampu bisa menjadi dirinya sendiri bukan orang lain, karena ayah yang menjadi dirinya sendiri sudah pasti disayangi oleh istri dan anak-anaknya.
    Tetap semangat Ayah Kansid

    BalasHapus